Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka setiap hari.
10.cucak hijau/cucak ijo.
Meskipun nama umum adalah cucak hijau atau cucak ijo,
namun burung ini bukanlah keluarga merbah atau cucak-cucakan. Burung
cucak hijau sama sekali bukan satu suku dengan cucakrowo atau cucak jawa
misalnya.
Yang biasa kita sebut cucak hijau ini memiliki nama ilmiah Chloropsis sonnerati.
Dia adalah burung cica-daun besar dengan seluruh badan dominan dengan
warna hijau. Chloropsis sonnerati termasuk ke dalam suku Chloropseidae, berkerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird.
Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum burung daun, atau murai daun.
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang
(hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan
burung jantan berwarna hitam berkilau.
Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru
pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan
lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip
malar biru berkilau di sisi dagunya.
Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang
berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan
kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.
9.kacer.
Punya burung kacer mbagong atau mbedesi
memang momok bagi pemain. Betapa tidak, bila sedang asyik ditampilkan,
ngerol dan nembak, ekornya ngebyak-ngebyak, tiba-tiba dadanya membusung,
mekrok. Burung
akhirnya tak dapat nilai yang bagus. Sang pemilik pun akhirnya down
melihat jagoannya bagong. Bagaimana sih sebenarya kacer mbagong itu? Apa
bisa benar-benar diatasi? Dalam blog ini sudah ditulis beberapa
artikel.
8.cendet/pentet.
Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang
memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang
menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis
Om Irvan Sadewa di SmartMasterin.Com,
merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis
lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.
Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan
burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal
1990-an, seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung Kicauan,
cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya
tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya,
orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata
burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung
lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan
burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung
lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung
lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola
pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat
keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara
burung-burung kicauan lainnya.
7.murai batu.
Perkembangan dunia kicaumania di Pulau Sumatera belakangan ini mengalami
kemajuan yang begitu pesat. Lomba burung semakin sering digelar, jumlah
peserta pun terus membengkak. Heroisme mereka juga luar biasa.
Mengapa? Ya, mengingat jarak tempuh untuk mengikuti lomba burung
rata-rata cukup jauh. Kicaumania Sumatera tak segan untuk melakukan
perjalanan belasan jam, bahkan seringkali bisa melebihi 20 jam
perjalanan darat. Selain melelahkan, memakan waktu yang lebih lama, juga
memakan ongkos yang lebih mahal. Jadi, secara hitung-hitungan tidak
cocok dengan hadiah yang didapat bila sang jagoan menang.
Tapi hal itu rupanya bukan penghalang yang serius bagi kicaumnia
Sumatera. Secara umum, disebutkan kualitas burung-burung dari Sumatera
juga tak kalah dari jagoan di Jawa misalnya. Demikian juga soal daya
beli, mereka pun cukup bernyali membeli burung-burung jagoan yang cukup
mahal, bahkan lebih mahal dan harga yang beredar di Jawa, khususnya di
wilayah Jabodetabek yang selama ini dianggap sebagai barometer dunia
hobi burung berkicau.
Sayangnya, jagoan-jagoan mereka selama ini umumnya kurang terekspose
oleh media massa, sehingga banyak jagoan berkualitas yang kurang
dikenal. Salah satu jagoan murai batu yang cukup disegani di Pulau Sumatera dan layak mendapatkan apresiasi adalah Perwira, milik Jass SP dari Pangkalan Kerinci.
6.crukcuk.
Merbah cerukcuk adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cerukcuk atau jogjog, orang Jawa menyebutterucuk atau cerocokan, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris disebut Yellow-vented Bulbul.Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang (garis di depan mata) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning.
Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
5.jalak suren.
Jalak (Ingg. starling) adalah nama sekelompok burung pengicau dari suku Sturnidae.
Burung yang umumnya berukuran sedang (sekitar 20-25 cm), gagah, dengan
paruh yang kuat, tajam dan lurus. Berkaki panjang sebanding dengan
tubuhnya. Bersuara ribut, dan berceloteh keras, kadang-kadang meniru
suara burung lainnya. Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di
lubang-lubang pohon.
Burung jalak relatif mudah dijinakkan. Dalam kandang burung ini sangat
aktif bergerak dan berkicau. Karena itu penggemar burung kicau
memelihara burung ini untuk melatih jenis burung kicau lain.
4.tekukur.
Tekukur Biasa adalah burung yubuh
berukuran sedang (30 cm).Warnanya coklat kemerahjambuan. Ekor burung
ini tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu
sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam putih khas
pada leher.Iris jingga, paruh hitam, kaki merah.Hidup dekat dengan
manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di
tempat terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan
kepakan sayap pelan[1].ang mempunyai paruh, berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara bertelur.
3.perkutut/merbuk.
Merbuk atau perkutut (Geopelia striata, familia Columbidae) adalah sejenis burung berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya. Dalam tradisi Indonesia, terutama Jawa,
burung ini sangat dikenal dan digemari, bahkan agak lebih "dimuliakan"
dibandingkan dengan burung peliharaan lainnya. Perkutut masih berkerabat
dekat dengan tekukur, puter, dan merpati.
2.cucak jenggot.
cucak jenggot monalisa memiliki kelebihan dengan memakai hanya satu
tangkringan dan duduk tanpa loncat. la juga memiliki tonjolan lagu
gereja yang sangat jelas dan speed yang sangat rapat, sehingga setiap
kali turun cucak jenggot milik Drs Suprodjo WS ini selalu menjadi
perbincangan kicaumania.
Yang membuat para kicaumania terpukau dengan burung cucak jenggot ini
adalah kegacorannya setiap awal digantang sampai penilaian berakhir. Dia
akan langsung bunyi tanpa ngetem dengan membawakan lagu gereja tarung.
Ini adalah salah satu kelebihan Monalisa dibandingkan dengan cucak
jenggot lainnya.
1.ledekan gunung.
Burung
Tledekan mempunyai panjang badan berkisar antara 8 s/d 20 cm.
Membedakan Jenis kelamin pada burung ini dengan pola warna yang kontras
antara tledekan yang berkelamin jantan dibandingkan dengan burung
tledekan betina. Contoh pada Species Tledekan Gunung Warna Pejantan pada
Jenis Niltava ini belakang biru tua dan satu biru cerah di kepala,
terdapat kedok hitam sekitar mata mata, satu jakun hitam, dan terdapat
warna jeruk bersinar perutnya, beberapa genus seperti vivid niltava
berwarna ungu kebiruan, biru putih (mungkin sering kita kenal sebagai
tledekan laut) Warna pada jenis Betina adalah coklat zaitun dengan
coklat muda di perut , dan warna betina muda adalah coklat cerah dengan
agak keputih-putihan.(paklu_yy).
0 komentar:
Posting Komentar